Sidhakarya Release Tecnique

Sidhakarya Release Tecnique®

Merupakan varian dari Meridian Based Therapy dan digali dari metamodel Tari Wali Dalem Sidhakarya. Tari Wali ini pertama kali ditarikan sekitar 500 tahun yang lalu, di masa pemerintahan Dalem Waturenggong. Kemudian Bhisama Dalem Waturenggong menitahkan untuk selalu menarikan Tari Wali Topeng Pajegan Sidhakarya pada setiap karya yang dilaksakan di Bali. 

Sebagaimana kita ketahui tarian merupakan buah dari intelektualitas orisinil leluhur Nusantara, saat ini pesan rahasia yang terkandung didalamnya berhasil didekodefikasi (diterjemahkan) sebagai sebuah tuntunan pelepasan yang dituangkan dalam Sidhakarya Release Tecnique®


SRT teruji efektif menangani masalah emosi atau psikis secara efektif, cepat dan sederhana. Sesuai dengan hukum alam. segala sesuatu yang dilahirkan atau diadakan suatu saat akan melaui kematian atau ketiadaan dari lima elemen dasar pembentuk kehidupan (Five Element), sesuai namanya teknik ini berfungsi melepas (release) berbagai emosi negatif yang melekat di dalam diri seseorang dan sudah tidak diperlukan lagi untuk kebaikan dan proses evolusi spiritual seseorang. 

MASALAH YANG DAPAT DISELESAIKAN DENGAN SIDHAKARYA RELEASE TECNIQUE^®

Pada orang dewasa, berhasil membantu mengatasi masalah antara lain luka batin, perasaan diri tidak berharga, tidak percaya diri, takut bicara di depan umum, mudah emosi, cemas atau ketakutan berlebih, perasaan diri ditolak, mudah panik, takut menikah, kesedihan mendalam, kesulitan diet, beragam fobia, kesepian, kebiasaan menunda, adiksi game atau video, sakit psikosomatis, dan masih banyak lagi. Bahkan ada beberapa klien yang semula hendak bunuh diri akhirnya tidak jadi, setelah mempraktekkan metode swaterapi dengan Sidhakarya Release Tecnique. 

Sementara masalah yang berhasil diatasi pada klien anak, menggunakanSidhakarya Release Tecnique, antara lain tidak percaya diri, minder, adiksi atau ketagihan main game atau gadget, malu, prestasi akademik rendah, merasa diri bodoh, merasa diri tidak cakap, tidak suka makan sayur, takut gelap, takut ketinggian, takut sendirian, marah pada teman, takut pada guru, tidak suka pelajaran tertentu, tidak berani tampil di depan umum, merasa kesepian, dan masih banyak lagi.

Prinsip Kerja Sidhakarya Release Tecnique®

Prinsip kerja teknik ini dimetamodel dari proses "Ngaben" atau Upacara Pembakaran Mayat yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Secara filosofis saat nafas meninggalkan tubuh seseorang maka secara alami tubuh akan terurai dan kembali ke unsur dasar pembentuknya, yakni unsur panas, air, angin, tanah, dan ruang hampa. Demikian juga lahirnya sebuah Emotion dalam Bahasa Inggris berarti Energi In Motion. Sebagai sebuah energi emosi merupakan wujud dari sebuah kehidupan. Lahir dari pemaknaan atas suatu kejadian yang sebenarnya netral. Namun pikiran seseorang dapat memaknai suatu kejadian dengan cara positif, negatif atau netral. Makna yang disematkan pikiran memengaruhi reaksi atau tindakan yang dicerminkan dalam sikap seseorang. Jika suatu kejadian dimaknai positif maka akan disikapi positif, jika kejadian dimaknai negatif maka akan disikapi negatif, demikian pula dengan pemaknaan yang sifatnya netral

Contoh seseorang bekerjasama bisnis dengan suatu korporasi kemudian merugi, maka akan ada tiga reaksi disini, yakni emosi negatif dengan bersikap marah, tidak terima, merasa dirugikan dan lain sebagainya. Emosi Positif, menganggap pengalaman sebagai guru dan kerugian materi sebagai "biaya" sekolah, menyerahkan kepada hukum karma. Dan Emosi Netral, bersikap biasa saja dan menganggap kerugian merupakan suatu hal yang wajar dalam bisnis. 

Namun, kebanyakan akan memaknainya dengan negatif. Saat emosi naik, energi memenuhi tubuh dan mengalir ke sungai meridian. Anda dapat melihat seseorang yang marah, wajahnya mulai merah, mata melotot, energi mengalir ke bahu, dada, perut, kaki dan tangan. Apakah aliran energi negatif ini Anda biarkan merusak tubuh Anda sebagaimana banjir bandang yang merusak bangunan dan menghanyutkan berbagai barang berharga Anda? Tentu tidak bukan. Saat emosi berada di puncak inilah Sidhakarya Release Tecnique® dilakukan. Tahapan teknik ini secara berurutan sesuai dengan tahapan karakter Topeng Wali Sidhakarya, yakni Topeng Keras yang merepresentatifkan elemen api atau panas. Topeng Lingsir atau Tua merepresentatifkan elemen angin atau udara. Topeng Penasar merepresentatifkan elemen padat atau tanah. Topeng Dalem merepresentatifkan elemen ruang hampa, dan Topeng Bondres merepresentatifkan elemen air. 

Dengan demikian saat mengingat suatu kejadian baik dari rangsang visual, auditorik, dan kinestetik maka emosi yang disematkan dalam kejadian tersebut juga ikut naik kepermukaan pikiran sadar. Saat dilakukan pelepasan, maka kejadian yang diingat kembali akan dinetralkan. Sehingga seseorang memiliki kesempatan mengambil hikmah untuk pembelajaran hidup namun yang terpenting adalah emosi negatif yang destruktif  ditrasformasikan menjadi energi yang sifatnya membangun dan memberdayakan. Sehingga Anda menjadi pribadi yang lebih efektif, positif dan bijaksana dari sebelumnya.