EMPTINESS DANCING
Dalam buku Divine Matrix karya Gregg Braden, dikisahkan tentang sahabat Gregg yang bernama David. David adalah seorang anak Suku Indian, di pedalaman Mexico. Gregg diajak David untuk "menyaksikan" bagaimana David melakukan upacara mendatangkan hujan.
Setelah sekian lama terjadi kekeringan, maka terjadi kegelisahan yang terjadi di masyarakat. Kemudian warga meminta David, sebagai seorang penerus leluhurnya sebagai seorang ahli mendatangkan hujan.
Singkat cerita, Gregg mengisahkan keadaan di Mexico yang begitu kering dan matahari begitu terik. Kemudian Gregg mengikuti David masuk ke dalam hutan untuk melakukan ritual. Singkatnya kemudian David berhenti pada suatu tempat yang lapang, kemudian membuat formasi (mandala) melingkar yang tersusun dari batu dengan ukuran sedang. Dengan diameter LINGKARAN kurang lebih 1.5 meter. Kemudian David masuk ke dalam formasi dan mengheningkan cipta sejenak, dan.....ritual pun selesai.
Gregg berharap akan melihat berbagai ritual yang menarik, namun pada kenyataannya ia hanya melihat David melakukan hal yang sangat sederhana. Tiga hari KEMUDIAN tidak terjadi apa-apa, matahari masih terik. Hingga kemudian Gregg pamit untuk kembali. Namun saat tiba dibandara, Gregg melihat awan hitam menyelimuti langit, kemudian turun hujan yang sangat lebat.
Gregg kemudian berfikir, kok bisa ya? Kemudian Gregg melakukan wawancara lebih mendalam kepada David. Pertanyaannya begini,"Apa yang sebenarnya kamu lakukan sehingga hujan bisa datang?"
David kemudian menjawab dengan apa adanya, Pertama ia masuk kedalam hutan sebagaimana yang ia lihat dari kakek dan ayahnya dulu, tanpa melakukan penilaian apa-apa (No Judgment) dalam bahasa Bali disebut "memelog".
Kedua, saya juga membuat mandala melingkar sebagai media berkomunikasi dengan alam, sebagaimana adat yang diajarkan secara turun temurun tanpa melebihkan atau mengurangi. Hal ini dalam Bahasa Bali dikenal dengan "memolos"
Ketiga, "saya masuk ke dalam lingkaran dan mengundang PARA LELUHUR, merasakan (FEEL) mereka berada di sekitar diri saya. Kemudian saya melakukan CELEBRATION atau perayaan, merasakan hujan SEDANG terjadi (feel as it already happen). Dan terakhir saya berterima kasih dan bersyukur, dah itu aja...." ujar David
Kawan-kawan, saya tahu Anda sangat familiar dengan kebingunan Gregg melihat apa yang dilakukan David. Atau mungkin Anda pernah atau sedang berada dalam posisi David yang hanya NGE-FLOW melanjutkan ajaran leluhurnya tanpa mengetahui mekanime dibalik ritual yang kita lakukan (belog polos).
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan pengamatan yang dilakukan oleh Gregg, Beliau berhasil merumuskan POLA dan alasan ilmiah bagaimana seseorang yang masih hidup terhubung dengan leluhur untuk MENARIK segala sesuatu yang ingin Anda hadirkan dalam hidup dan kehidupan. Mari kita sarikan POLA yang ditemukan oleh Gregg saat mengamati sahabatnya David.
- No Judgment (tidak menilai)
- Menyiapkan tempat ritual (kalangan)
- Mengundang para leluhur (feel)
- Menari bersama leluhur dibawah guyuran hujan (fell as it already happen)
- Mengucap syukur dan terima kasih atas pengalaman transendental yang baru saja dialami
- Untuk semua kenangan dan gambaran masa lalu yang masih membayangi diri Anda, lakukan PENGAMPUNAN baik dengan Teknik Pelepasan Sidhakarya atau teknik kuno masyarakat hawai yang dikenal dengan nama Ho"oponopono. Anda harus memeluk, menerima dan mengampuni masa lalu Anda.
- Untuk semua yang sedang berlangsung (Present Isue), belajarlah untuk berada 100% menikmati masa KINI atau lebih dikenal dengan MINDFULLNESS, dimana Anda terserap 100% dengan apa yang sedang Anda lakukan.
- Untuk semua yang belum terjadi atau masa depan, belajarlah untuk mengatakan SAYA CUKUP (I'AM ENOUGH)
Ketiga, David mengundang para leluhur. Kenapa David melakukan ini? Berikut alasannya. Sebenarnya yang diundang bukanlah ROH, ENTITAS atau Malaikat, namun David sedang mengundang MEMORY atau ingatan. Saat Anda mengingat berada dekat dengan Ayah/Ibu atau Kakek/nenek Anda, NORMALNYA Anda akan merasa AMAN, NYAMAN DAN BERADA DALAM LINGKUNGAN YANG PENUH KASIH.
----> Hal inilah yang terjadi saat seseorang mengenang leluhurnya. Perasaan aman, nyaman, diterima dan berada di dalam lingkungan yang dikenal memunculkan endorfin dan berbagai hormon baik dalam tubuh.
Keempat, Menari Bersama "Mereka". Tidak ada permohonan yang ada hanyalah suatu SENSUALISASI yakni mengunakan panca indra Anda utk merasakan, mendengar, mencium, mencicipi serta mengalami diri KEHUJANAN.
-----> Saat "Celebration" ini berlangsung, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar melakukan sinkronisasi dengan alam semesta, sehingga apa yang Anda alami secara psikis, cepat atau lambat akan terjadi dalam dunia fisik. Hal inilah kenapa di Bali, saat seseorang melakukan upacara yadnya dikatakan juga sedang melakukan acara "meayu-ayu" suatu perayaan (celebration).
Kelima, Mengucap Syukur dan Terima Kasih. Setelah Anda MENGALAMI apa yang Anda ingin alami di dunia "nyata" apa hal perlu Anda lakukan? Tentu saja bersyukur dan berterima kasih. Kemudian pasrah dan biarkan semua terjadi sesuai "WAKTU" NYA.
Pertanyaannya kemudian. Jika kita ingin menerapkan konsep yang dilakukan David, Dari mana kita memulainya?
Tepat sekali
Semua dimulai dari sebuah KEPUTUSAN untuk mengambil langkah pertama, yakni MELANGKAH kedalam diri melalui MEDITASI. Dalam Meditasi Kesehatan Sidhakarya, Anda dituntun untuk merayakan (celebration) dalam suatu kekosongan (emptiness). Tari Wali Sidhakarya mengajak Anda untuk mencoba menarikan Emptiness Dancing atau Tarian Kekosongan. Kosong atau Sunyi, sunyi dari berbagai kebisingan yang memusingkan, kebisingan antara kata hati dan kata pikiran Anda, kebisingan yang muncul dari suara-suara di masa lalu. Pada suatu keadaan, semuanya terhenti pada suatu KEKOSONGAN.